Manusia
didunia ini dihadapkan pada dua cobaan yaitu cobaan yang mengembirakan dan
cobaan yang menyusahkan. Cobaan tersebut berupa tahapan dan rintangan yang
menguji manusia dalam kehidupan apabila mampu menyelesaikan dengan baik akan
mendapatkan pahala dan bila mengingkarinya ketentuan yang ada akan
tenggelam dalam penderitaan di akhirat kelak.
Terkadang manusia terbuai pada kegembiraan, padahal kegembiran juga cobaan.
Manusia seringkali tergelincir akibat keterlenaan dan berlebihan serta
melampaui batas dan berujung pada penderitaan. Sementara ada pula yang
menghadapi cobaan yang menyusahkan namun tidak kuat menjalani cobaan. Orang
tersebut menjadi frustasi dan meluapkan emosi tanpa kontrol. Sikap seperti itu
malah semakin menambah penderitaan. Adapula ketika merasa kesabaran sudah
dibatas perjuangan berhenti melakukan perjuangan padahal keinginan yang
diharapkan selangkah lagi tercapai sehingga tetap pada penderitaan dan
menyesal ketika harapan yang dicitakan berlalu begitu saja dihadapannya. Ada
pula yang menjalani hidup dengan sikap noverkonviden (bermain aman),
tidak mau menghadapi masalah atau lari dari masalah namun yang terjadi
mendapati pada suatu penderitaan. Ada pula yang mencoba berkelik dari masalah
dan hanya mengincar kebahagiaan dunia namun di akhirat berujung pada
penderitan.
Manusia di dunia ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah
baik yang menyusahkan atau yang menggembirakan. Masalah timbul karena adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Proses dalam menghadapi kesenjangan
sering kali dihadapkan pada lika-liku kehidupan yang sering dianggap sebagai
suatau penderitaan.
Susah maupun senang merupakan dua agenda yang silih berganti terjadi dalam
kehidupan manusia. Habis susah ada senang dan habis senang ada susah. Manusia
selalu untuk berusaha menjadi lebih baik. Manusia perlu menjalani proses di
dunia ini untuk mencari bekal untuk akhirat dengan menjalani suka duka yang ada
di dunia.
Manusia juga dituntut untuk keimanan terhadap tuhan-Nya baik suka maupun duka
untuk semakin mendekatkan diri. Manusia sepatutnya bukan mengeluh dan meratapi
penderitaan. Namun harus bangkit mengolah penderitaan menjadi sesuatu yang
bernilai lebih berharga. Dan terus belajar menelusuri kehidupan karena
ada hikmah dibalik penderitaan.
Penderitaan datang tak terduga begitu pula kebahagiaan datang dari celah tak
terduga. Sehingga manusia dituntut untuk siap siaga dalam menghadapi suka
maupun duka di kehidupan ini. Dan sepatutnya kita berani menghadapi dalam
menyelesaikan persoalan hidup ini, tidak pilih-pilih saat senang semangat saat
susah loyo, atau saat duka tabah saat senang tidak bersukur. Kita perlu belajar
dari pengalaman dan cepat bankit saat tergelincir.
Semangat juga bukan semangat yang melampaui batas, dan berusaha
menenangkan hati, sabar menghadapi penderitaan. Karena solusi-solusi saat
menghadapi penderitaan akan mudah muncul saat hati tenang dan berfikir jernih.
Berbeda dengan tergesa-gesa menyebabkan solusi di depan mata terlihat jauh. Dan
terkadang hal penunjang terabaikan sehingga menambah masalah baru. Kita juga
bukan hanya menunggu desakan solusi tapi perlu menyambut solusi. Manusia tidak
dapat mengatakan setiap situasi masalahnya sama, penderitaannya sama
solusinyapun sama. Penderitaan bersifat universal dapat datang kepada siapapun
tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda. Penderitaan dapat muncul
kapanpun dan dimanapun. Akibat penderitaan yang bermacam-macam manusia dapat
mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang dialami namun ada pula akibat
penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan. Sehingga penderitaan
merupakan hal yang bermanfaat apabila manusia dapat mengambil hikmah dari
penderitaan yang dialami. Adapun orang yang berlarut-larut dalam penderitaan
adalah orang yang rugi karena tidak melepaskan diri dari penderitaan dan tidak
mengambil hikmah dan pelajaran yang didapat dari penderitaan yang dialami.
Contoh
gambaran penderitaan manusia yang dapat diambil hikmahnya salah satunya adalah Penyebaran Narkoba dikalangan anak-anak
Remaja.
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.
Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba
dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar
narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat
pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat
para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu
meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih
sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun
dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba.
Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba
pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat
mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus
pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007
berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan
meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak,
penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi
makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak
jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan
efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.
Berikut
ini ada beberapa cara untuk mengatasi seseorang yang sudah tercandu oleh
narkoba :
1.
NIAT. Cuman niat
anda harus benar-benar bulat. Jangan sampai niat anda setengah-setengah, karena
kalau niat anda setengah-setengah dijamin tidak akan berhasil.
2.
BERI TAHU ORANG TUA ANDA atau orang terdekat anda bahwa anda adalah seorang pecandu narkoba
dan beri tahu kepadanya bahwa anda sedang berusaha berhenti. Memang berat untuk
memberi tahu orang tua anda. Entah anda takut diomelin atau apa. Yang jelas
anda harus memberi tahu orang tua anda atau orang terdekat anda. Agar apa? Agar
anda mendapat solusi dari orang tua anda.
3.
BEROBATLAH KE DOKTER SPESIALIS DETOX. Untuk apa? Untuk menghilangkan ketergantungan secara fisik. Biasanya
seorang yang sudah menggunakan narkoba selama bertahun-tahun apalagi
menggunakan narkoba jenis obat-obatan terlarang, Sabu-sabu, heroin atau putaw,
dll. Badan mereka akan merasa sangat sakit, dan akan merasa sangat sangat lemas
apabila tidak menggunakan narkoba tersebut selama beberapa hari.
4.
DATANGLAH KE PSIKOLOG ATAU DENGAN CARA PENDEKATAN
AGAMA KEPADA AHLINYA. Apa yang dimaksud dari
mengobati mental atau psikis? Biasanya
seorang pecandu narkoba yang badannya sudah bisa normal tanpa narkoba, tetapi
pikiran mereka masih terbayang-bayang terhadap narkoba, dan masih ada rasa
ingin untuk menggunakannya lagi.
5.
BERDOALAH MENURUT KEPERCAYAAN ANDA MASING-MASING. Karena berdoa bisa memberi kita
keyakinan dan motifasi bahwa kita pasti bisa berhenti menggunakan barang
tersebut. Dan Kalau masih ada kebimbangan dalam hati anda, rajin-rajin lah
Shalat Sunnat Istikharah, mintalah petunjuk kapada Allah. Insya Allah anda akan
diberi petunjuk oleh Allah.
6.
USAHAKAN JAUHI DULU TEMAN-TEMAN ANDA YANG MASIH
MEMAKAI sampai anda benar-benar bisa melupakan yang namanya narkoba. Bukan
berarti anda tidak boleh berteman dengan. Dan kalau anda sudah benar-benar bisa
melupakan narkoba dan sudah tidak ada lagi sedikitpun rasa ingin memakainya
lagi, baru anda boleh gabung lagi dengan mereka. Dan beri tahu mereka bahwa
anda sudah berhehti memakai. Agar teman-teman anda tidak menawarkan barang itu
lagi kepada anda. Tapi kalau teman-teman anda masih mengajak anda memakainya.
Mending anda cari teman yang lebih baik dari mereka, karena teman yang baik
tidak akan pernah menjerumuskan temannya sendiri ke sesuatu hal yang buruk.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar