Cinta tanah air ialah perasaan cinta terhadap bangsa dan negaranya   sendiri.Usaha membela bangsa dari serangan penjajahan.Dalam cinta tanah   air terdapat nilai-nilai kepahlawanan ialah:Rela dengan sepenuh hati   berkorban untuk bangsa dan Negara.
Cinta Tanah Air merupakanpengalaman dan wujud dari sila Persatuan Indonesia yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat.
Cinta tanah air adalah sama saja rela berkorban demi kepentingan Negara. Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut berpartisipasi dalam rangka proses pembangunan tanah air atau negaranya dari Negara yang kecil, berkembang sampai menjadi Negara yang maju. Menghayati arti dari cinta tanah air memanglah bukan masalah yang mudah, perlu kesabaran dan kerendahan hati untuk menjalankan hal tersebut, dikarenakan banyak ancaman dan tantangan yang dapat datang dari mana saja, baik itu dalam diri kita maupun dari luar diri kita, baik itu datang dari dalam negri maupun datang dari luar negri, tetapi asal kita mempunyai tekad yang kuat untuk mencintai tanah air kita tanah air Indonesia dengan sepenuh hati, pastilah kita akan di mudahkan oleh yang Maha Kuasa dalam segala halnya terutama dalam tindakan yang positif. Perlu diingat bahwa mencintai dan menjaga tanah air Indonesia negaranya sendiri dengan sepenuh hati adalah bentuk perbuatan yang merupakan bagian dari iman.
Cinta Tanah Air merupakanpengalaman dan wujud dari sila Persatuan Indonesia yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat.
Cinta tanah air adalah sama saja rela berkorban demi kepentingan Negara. Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut berpartisipasi dalam rangka proses pembangunan tanah air atau negaranya dari Negara yang kecil, berkembang sampai menjadi Negara yang maju. Menghayati arti dari cinta tanah air memanglah bukan masalah yang mudah, perlu kesabaran dan kerendahan hati untuk menjalankan hal tersebut, dikarenakan banyak ancaman dan tantangan yang dapat datang dari mana saja, baik itu dalam diri kita maupun dari luar diri kita, baik itu datang dari dalam negri maupun datang dari luar negri, tetapi asal kita mempunyai tekad yang kuat untuk mencintai tanah air kita tanah air Indonesia dengan sepenuh hati, pastilah kita akan di mudahkan oleh yang Maha Kuasa dalam segala halnya terutama dalam tindakan yang positif. Perlu diingat bahwa mencintai dan menjaga tanah air Indonesia negaranya sendiri dengan sepenuh hati adalah bentuk perbuatan yang merupakan bagian dari iman.
Bisa dikatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini  dilahirkan oleh generasi yang mempunyai idealisme cinta tanah air &  bangsa, kalau tidak, mungkin saat ini kita bangsa Indoneia masih dijajah  oleh Belanda yang luas negaranya dibandingkan pulau Bali saja masih  luasan pulau Bali. Kita harus sangat terimakasih kepada para tokoh yang  mencentuskan pembentukan organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei  1908, para pencetus Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, dan para  tokoh yang memungkinkan terjadinya proklamasi 17 Agustus 1945. Mereka  adalah contoh paling pas untuk dijadikan tokoh-tokoh nasionalis tulen  yang cintanya pada tanah air dan bangsa melebihi cintanya pada diri  sendiri yang kita harus hormati sepanjang masa.
Bagaimana dengan saat ini, masih adakah diantara kita yang mencintai  tanah air dan bangsa melebihi cintanya pada diri sendiri? Atau  pertanyaan ini pertanyaan yang cukup bodoh untuk diajukan? Siapa yang  masih perlu mecintai tanah air dan bangsa Indonesia? Yang penting asal  kita bisa hidup cukup sandang, pangan dan papan sudah cukup, kalau ada  kelebihan sedikit untuk bisa jalan-jalan ke mall, makan enak di café,  atau pergi karaokean kan sudah cukup, untuk apa mikirin cinta tanah air  dan bangsa! Bahkan kalau mungkin bisa punya rumah yang megah, mobil  mewah, dan menyekolahkan anak keluar negeri, setiap tahun bisa liburan  kemana kita mau pergi kan sudah lebih dari cukup! Tapi masih ada juga  dari bangsa kita yang bergulat dengan kemiskinan untuk makan saja susah  dan tinggal di rumah yang lebih mirip kandang dari pada disebut rumah,  dan jumlahnya juga tidak sedikit bisa mencapai 50 juta jiwa bangsa  Indonesia, apakah masih ada perlunya mencintai tanah air dan bangsa?.
Apakah masih relevan kita mencintai tanah air dan bangsa pada zaman  globalisasi ini? Bukankah tanah air dan bangsa ini sudah nggak jelas  batas-batasnya dengan adanya era globalisasi? Ada internet yang  menghubungakan setiap orang untuk bisa berhubungan satu sama lain setiap  saat keseluruh dunia. Belum lagi adanya Hand Phone atau kalau diluar  negeri lebih dikenal dengan nama Mobile Phone, yang juga kita bisa  berhubungan dengan siapapun ke hampir seluruh pelosok dunia. Kalau  secara fisik mau bertemu ada yang namanya penerbangan murah yang siap  menerbangkan kita kemana saja dengan harga yang murah (bagi yang  terjangkau). Kenapa kita mau membatasi hanya tanah air dan bangsa  Indonesia saja.
Kita juga bisa bertanya apakah bangsa Amerika, bangsa Jepang, bangsa  China, bangsa Singapore (walupun kecil mereka marah kalau tidak disebut  Singaporean), bangsa Malaysia, bangsa Korea masing-masing tidak lagi  mencintai tanah air dan bangsa mereka sendiri-sendiri toh secara  bersama-sama telah menjadi warga dunia. Saya tidak tahu jawabnya, kalau  ketemu mereka kita bisa bertanya apakah mereka masih bangga menjadi  bangsa mereka sendiri sebagai suatu indikasi bahwa mereka mencintai  tanah air dan bangsanya atau lebih bangga menjadi warga dunia? Kita juga  bisa bertanya pada diri kita sendiri kita lebih bangga menjadi bangsa  Indonesia atau lebih bangga menjadi warga dunia atau mungkin lebih  bangga jadi bangsa lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar